#tadabburQuran 36-42

 

Ke- 36

Tidak ada Alasan bagimu…. untuk menjauh dari  Al-Quran, jika kamu tidak mampu termasuk dalam golongan ini:

يَتلونَه حقَّ تلاوتِه

” …. Mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya..” ( Al-Baqorah: 121)

Allah masih mengharapkan Kamu untuk membaca…

… فـاقرؤا ماتيـسَّر منه …

” ….maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran..” (Al-Muzanmil: 20)

Jika masih belum sanggup, paling tidak minimal jadi pendengar..

(وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ)

Dan apabila dibacakan Al Quran, maka DENGARKANLAH baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. [ Surat Al-Araf : 204]

Jika kamu pernah mendengar Ulama terdahulu seperti Imam Syafi’i (204 H) biasa menghatamkan Al Qur’an dua kali dalam sehari dalam bulan Ramadhan, dan seorang ulama Baghdad yang hidup di masa khalifah Al Muntashir, Ali Khitab bin Muqallad (629 H), yang mampu menghatamkan Al Qur’an 90 kali, dan di hari biasa beliau menghatamkan sekali dalam sehari….maka janganlah salah memahami makna ‘menghayati’ dan ‘mentadabburi’ al-Quran dalam hal ini.

Seorang Salafus Sholeh pernah berkata: ” Setiap satu minggu saya memiliki khatmah (atau bacaan Al-Quran 30 juz),  dan setiap Bulannya Khatmah (tertentu), dan setiap Tahun Khatmah (tertentu)……

Dan Saya memiliki Khatmah Al-Quran khusus Sejak 30 tahun lalu hingga sekarang …  Saya belum selesai dari khatmah yang satu ini.”

Maka jadikalah dalam hidupmu Khatmah untuk bacaan Quranmu, Khatmah untuk Hafalan Quranmu, khatmah untuk mempelajari, merenungkan, dan  mentadabburi seluruh Ayat Al-Quran.

#tadabburQuran  36

________________

Yaman 15/03/1436

___________________________________

 

 

Ke – 37

 

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

Apakah Kamu termasuk mukmin yang mencintai Allah SWT dan utusanya Muhammad SAW ? Jika iya, terus bagaimana mungkin anda berpelikau seakan ‘tidak tahu berterima kasih’ kepada keduanya. Maksudnya?

Coba renungkan, jika seseorang yang sangat mencintai kamu tengah melihatmu dalam kegundahan dunia, lalu dia menulis sebuah “Risalah” atau Surat yang berisi kunci-kunci rahasia kebahagiaan, kemudian berusaha mengirimkannya kepadamu melalui sebaik-baik “Utusan”, namun “Musuh-musuh” yang sangat membencimu tidak relah jika surat tersebut sampai kepadamu, maka dengan berbagai cara mereka terus menghalangi Utusan ini,

Sesekali mereka pengepungannya …

Mengusirnya dari kampung halamannya…

Bahkan beberapa kali mereka berusaha membunuh Utusan ini, Sampai-sampai Paman tercintanya, sahabat-sahabat terdekatnya, relah mengorbankan nyawa….agar surat ini samapai kepadamu.

Meski demikian, utusan ini tetap bertekat membawah Risalah tersebut walau harus menghadapai berbagai peperangan, hingga Dia dan para sahabatnya berhasil Membuka Makkah Al-Mukarramah, dan sukses menyampaikan Risalah tersebut kepada Kamu, kita, dan Seluruh Ummat Manusia.

Setelah Utusan ini melalui banyak pengorbanaan Darah dan Air mata, yang tidak lain adalah Rasululullah SAW, dalam menyampaikan “Risalah” atau Al-Quran dari Sang Maha Pengasih…Akhirnya Al-Quran telah sampai kepadamu.

Apakah Masuk Akal …Jika Kamu justru mengacuhkan Surat itu ?

Setelah semua pengorbanan Rasulullah ini…

Apakah Kamu tidak Malu kepada beliau ? Sungguh demi Allah, sangat memalukan, apakah ini balasan yang pantas Buat Baginda Rasulullah ?

Tahukah jika Rasulullah SAW mengeluh kepada Allah di hari kiamat kelak, karena ummatnya mengacuhkan Al-Quran, sekali lagi coba kita renungkan makna Ayat di permulaan tulisan ini.

 

Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan” (Al-Forqon: 30)

 

#tadabburQuran 37

______________________

Yaman 15/03/1436

 

___________________________________

 

 

Ke-38

 

Allah SWT berfirman:

 

….يأخذون عرض هذا الأدنى

ويقولون سيغفر لنا…

“…Mereka ( generasi pewaris Taurat jahat dan Buruk )

…..yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: “Kami akan diberi ampunan…..” ( Al-Araf: 169)

Berkata Said Bin Jubair: Mereka Adalah orang yang mengerja Dosa, dan berakata: Kami Akan Ampunan.

#tadabburQuran 38

____________

Yaman, Hadromaut 18/03/1436

___________________________________

 

Ke-39

 

{ولو بسط الله الرزق لعباده لبغوا في الأرض}

Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya ( tanpa ukuran) tentulah mereka akan melampaui batas (berbuat Zalim)  di muka bumi, Akan tetapi Allah menurunkannya (rezeki) dengan ukuran yang dikehendaki-Nya….( Ash-Shuro: 24)

#tadabburQuran 39

Sebaik-baik rezeki adalah yang tidak membuatmu lalai dari-Nya,tidak menjadikanmu keliru, zalim dalam memilikinya.

Tidak menghabiskan siang malammu penuh dengan kepenatan, menguras tenaga dan pikiran untuk menghitung, menakar, menimbang-nimbang keuntungan dan kerugiannya.

Sebaik-baik rezeki adalah yang tidak menghantuimu untuk  melepaskannya, tidak membuatmu mati rasa dalam mensyukuri rezeki-Nya sehingga menyebabkan kamu kehilangan hakekat ‘Memiliki’ sejatinya, bahkan hanya untuk sekedar mencicipi nikmatnya tidur nyeyak diatas kasur empuk itu, kamu tak sanggup memilikinya.

Maka itu Allah dengan segala hikmah dan kehendak-Nya menentukan ukuran takaran rezeki-rezeki yang diturunkan, agar tidak membebani para hamba-hamba-Nya di hari Hisab (perhitungan) kelak, supaya perjalanan orang-orang Mukmin menuju Surga yang menantinya semakin ringan, mudah dan asyik, tanpa harus dibebani dengan hal-hal Duniawi.

__________________

Mukalla, Yaman 5/4/1436

___________________________________

 

Ke-40

 

Ketika kaum Musa AS tidak menaati perintanya untuk masuk ke Baitul Maqdis lantaran takut berperang, terdapat dua orang laki-laki sholeh yang tidak bisa tinggal DIAM melihat  kemungkaran tersebut, maka kedua pun bangkit ditengah-tengah mereka, mengecam aksi pembangkangan dan penghianatan mereka terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya:

ادْخُلُوا عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِي

 

(Keduanya berkata) “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. ( Al-Maidah: 23)

Namun mereka malah bermasa bodoh, semakin menjadi-jadi, hingga mengolok-olok mereka yang menyeruh kedapa kebenaran. Hingga Allah SWT memberikan mereka label FASIQ:

فلا تأس على القوم الفاسقين

“…Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu”. (Al-Maidah: 26)

Yaitu golongan fasiq dari Mereka yang MENDIAMKAN kemugkaran dan para Pembangkang, kedua-duannya sejajar di sisi Allah. Sebaliknya amal kebaikan dua pemuda ini menjadi pujian, diabadikan karena sikap mereka yang tidak MENDIAMKAN kemaungkaran yang begitu nyata.

 

________________

Hadromaut, Yaman 6/4/1436

___________________________________

 

Ke-41

 

“Uslub Iltifat” atau metode pengalihan sebuah subjek ke subjek pembahasan lainnya dalam suatu ayat, sering digunaan dalam Al-Quran pada rangkaiaan kalimat  di beberapa ayat tertentu, tentunya dibalik pengalihan subjek itu terdapat hikmah tersembunyi dan pelajaran terselipkan yang  hanya diketahui dengan mentadabbur makna firman-Nya. Seperti dalam surah Fathir ayat ke-12:

وما يستوي البحران هذا عذب فرات سائغٌ شرابه وهذا ملحٌ أجاج

“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit..”

Disini terlihat jelas perbedaan nyata antara kandungan kedua laut tersebut. Jenis laut pertama disebutkan bersama keistimewaan, kualitas dan mutunya. Di banding jenis kedua yang begitu kontras, rasanya sangat asin bercampur pahit.

Namun disaat perhatian terpusat pada perbedaan spesifikasi  kedua laut yang unik itu, Sekilas para pembaca digiring pada tahapan pengalihan subjek lain yang menyusul. Pada sebuah tema bertendensi 180 derajat perbedaan dari tema sebelumnya. Terfokus kepada hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat, yang harus diprioritaskan yaitu:

…. وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا…

“….Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya…”

Misteri apa yang terdapat balik pengalihan subjek ayat ini?

#tadabburQuran 41

Pengalihan subjek itu merupakan isyarat tesembunyi dari Allah agar mengajak hamba-hambanya selalu mengunakan  perpektif ganda dalam menyikapi “Perbedaan”. Allah menginginkan kita menyikapai setip perbedaan dengan bijak, tidak terjerumus dalam hal-hal negatif dan kontradiktif yang melalaikan, yang menyita banyak waktu dan pikiran. Maka fungsi “Uslub Iltifat” itu merupakan sebuah penegasan atau penekanan agar memberikan kesan yang berpengaruh kepada para pembaca dan pentadabbur Al-Quran untuk tidak terjebak dalam sisi negatif “Perbedaan”.

Allah ingin mengajarkan hamba-hambanya setiap kali membaca ayat ini untuk selalu fokus kepada hal-hal positif saja. Sesuatu yang lebih bermanfaat dan penting, tersimpan di sisi dasar kegelapan “Perbedaan”. Seperti  laut yang rasaya asin dan pahit itu, dibalik kegelapan dasarnya, jauh di bawah sana, menyembunyikan harta karun yang amanat berharga bagi hidup kita ini

 

______________________

Yaman 6/4/1436

___________________________________

 

Ke-42

 

Ada dua kekhawatitan utama dalam Al-Quran, yang sering mengusiki golongan orang-orang Sholeh. Jika mencermari  ayat-ayat al-Quran yang sering kita lalui, maka mereka sama sekali tidak memiliki kegelisahan yang lebih besar dari khawatiran mereka jika amalan-amalan   yang meraka perbuat dengan susah payah, siang dan malam, menyita hari-harinya…, pada akhirnya tidak diakui disisi Allah SWT.

يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena tidak diterima) ….”(Al-Mu’min: 60)

Dan kekhawatiran jika mereka menyimpang dari Hidayah, kembali terjerumus ke dalam kegelapan setelah cahaya-Nya.

 

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami….” ( Ali Imron: 8)

#tadabburQuran 42

 

_______________

Sarejj, Mukalla 7/4/1436

___________________________________

Status-status Facebook #tadabbutQuran diposting di blog ini untuk mengajak para pembaca merenungkan Mutiara-mutiara makna yang tersimpan dibalik Firman-firman Allah SWT, baik yang sudah maupun yang belum tersingkap di benak kita masing-masing, karena amalan mentadabburi Quran merupakan kewajiban bagi para Mukmin, sebagai santapan rohani bagi jiwa manusia agar selalu hidup, semangat dalam mengarungi arus kehidupan Dunia yang sangat singkat ini, agar jiwa selalu mendekat kepada-Nya.

 

Pengetahuan-pengetahuan yang tersimpan dalam Al-Quran ibarat mutiara yang sangat berharga tersembunyi di dasar samudera sana, seorang mustahil mengapai mutiara tersebut tanpa berbekal keinginan, usaha, dan upaya, salah satu cara yang sederhana untuk mendapatkannya adalah Mentadabburinya. Melihat proses pembiasaan mentadabburi Quran sangat penting diterapkan, salah satu Universitas cabang Al-Iman di Yaman, mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mentadabburi sata ayat  setiap harinya, dengan cara menuliskan hasil tadabbur Qurannya dalam buku diari Mini yang telah dibagikan. Agar hasi #tadabburQuran dari para mahasiswa tidak sekedar terkoleksi, terkurung dalam buku mingil tersebut, seorang teman mahasiswa satu angkatan (berdarah Yaman, hadromaut), membuat grup di WhatApp  khusus  bagai mahasiswa yang ingin mensedekahkan ilmu-ilmu, Faidah, pelajaran yang terkait khusus dari Al-Quran Karim, Karena dalam grup hanya mengunakan satu bahasa pengantar, yaitu bahasa Arab, maka terbetik sebuah keinginan untuk menerjemahkan tulisan-tulisan singat di grup tersebut ke dalam bahasa Indonesia.

 

Status-status #tadabburQuran merupakan wujud dari sebuah keinginan untuk menuliskan makna-makna ayat Al-Quran, baik itu terjemahan dari grup WhatsApp tadi atau inspirasi penerjemah itu sendiri…. Berharap agar tulisan-tulisan itu bisa berwanfaat bagi Saudara/ri seiman yang ingin berdakwa melalui Facebook, WA, BMM, Dll….atau para Dai, penceramah yang mudah-mudahan mendapat terinspirasi.., dan seliruh ummat Manusia pada umunya.

 

InsyaAllah Kedepan…tulisan-tulisan #tadabburQuran akan terus berlanjut, seiring berlajutanya hari-hari perkuliahan menuju ambang semeter di Universitas Al-Iman,  maka bagi yang ingin ikut bersama kita meng-update tulisan selanjutnya  bisa mengirimkan simbol “#tadabburQuran” ke Nomor WhatsApp: +967716142822, agar user dapat mengirimkan via broadcast messages, jadi hanya terbatas 256 kontak saja. Dan yang terpenting, user sangat menantikan masukan-masukan, koreksi, dan pengetahuan-pengetahuan yang terkait dengan #tadabburQuran.

 

Semoga Allah SWT menjadikan kita istiqomah dalam Keikhlasan, Dakwa, dan jadikan Al Qur’an  sebaga, cahaya, petunjuk dan rohmat bagi kita, mengingatkan kia andaikan terlupa dari ayat-ayat Al Qur’an, mengajarkan kita hal-hal belum diketahui dari Al-Quran. Semoga Allah SWT mengaruniakan kita untuk bisa membaca Al Qur’an di tengah malam dan siang hari, dan menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup, Amin.

 

 

 

 

About negeriquran

Masih Tetap Sebodoh yang dulu Lihat semua pos milik negeriquran

Tinggalkan komentar